www.kobra86.net, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang, dan melakukan peresmian tambak ikan nila hingga blusukan ke pasar, Rabu (8/5/2024).
Presiden berangkat melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor dan lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, sekitar pukul 07.20 WIB.
Setibanya di Helipad di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang, Jokowi langsung menuju lokasi peresmian dengan menggunakan mobil. Di sana, Jokowi akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.
Selain itu, Jokowi juga akan melakukan panen perdana ikan nila salin di lokasi yang sama. Usai panen, Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Baru, Kabupaten Karawang, untuk meninjau stok dan harga sejumlah bahan pangan.
Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Kabupaten Karawang adalah Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Melansir keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), modeling budidaya ikan nila salin merupakan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang dibangun sejak 2023 dengan lahan seluas 80 hektare.
Lahan tersebut awalnya merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat dan berhenti pada 1998 dan sejak program tidak berjalan lahan tambak udang tersebut terkontaminasi, sehingga menjadi aset negara tanpa fungsi selama puluhan tahun.
Pembangunan modeling budidaya nila salin dilakukan di lahan seluas 80 hektare yang terbagi dalam empat kawasan tambak, yakni Tambak blok A, B, C dan D.
Modelling klaster budidaya ikan nila salin tersebut diharapkan nantinya bisa menjadi percontohan budidaya ikan nila salin bagi pelaku usaha yang budidaya memanfatkan perairan umum seperti danau
Adapun total biaya investasi pembangunan fasilitas sarana prasarana modeling nila salin berbasis kawasan mencapai Rp76 miliar.
Produktivitas modeling diharapkan bisa mencapai sekitar 7.020 ton per siklus atau senilai Rp210,6 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp.30.000/kg.
Dari asumsi hitungan ekonomi dengan harga pokok produksi Rp24.500/kg, modeling akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp38,6 miliar.
Editor : Agustian/Red°