www.kobra86.net, Polres Karawang Polda Jabar – Mendalami Peran Satpam dalam film Nasibmu Asep 2, dilakukan Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Kapolres mendadak jadi satpam, berbanding terbalik dengan sebenarnya, kesungguhan dan pendalaman peran ini dapat dilihat melalui aktingnya dalam film Nasibmu Asep 2 yang tayang perdana di XXI Resinda Park Mall Karawang bertepatan dengan Hari Buruh, Senin (1/5/2023).
Bersama Dir Intel Polda Jabar Kombes Pol Asep Nalaludin, kapolres yang memproduseri film tersebut.
Dikatakan film Nasibmu Asep 2 menceritakan geliat kehidupan para karyawan pabrik yang terlilit utang dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Film ini menceritakan seorang mantan HRD suatu pabrik yang bernama Dion, kehidupan Dion berubah 160 derajat, menjadi pengemis bahkan bercerai dengan istrinya, karena terkena PHK,” ujarnya.
Saat memaparkan sinopsis singkat film tersebut. Peran Dion sang mantan HRD dan istrinya yang dahulu kehidupannya serba mewah, justru hancur akibat PHK.
“Seiring berjalan waktu, Dion sempat menjadi pemulung, dan kemudian mulai bangkit hingga menikah lagi dengan istri baru. Dion juga kembali mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan dan memulai kehidupan baru,” kata dia.
Dan ternyata Kehidupan di kontrakan para buruh terjadi persaingan, khususnya di antara para istri buruh. Meski upah buruh pas-pasan.
Para istri memaksakan diri meminjam uang ke bank keliling dan rentenir, hingga bank emok demi mencukupi gaya hidup mereka.
“Berjalannya waktu Dion yang sudah kembali bekerja pun mendapat berita bahwa, perusahaan tempat dirinya bekerja hendak melakukan PHK besar-besaran dengan alasan efisiensi karyawan, dan Dion dan beberapa temannya juga mendapat surat PHK,” ucap Kapolres.
“Dion menceritakan kepada istrinya bahwa ia akan mendapatkan pesangon yang besar. Ia dan istrinya merencanakan akan memulai suatu usaha dan membeli rumah jika pesangon tersebut sudah diterima. Namun, secara tak terduga, Dion hanya mendapatkan uang pesangon sejumlah 30 persen dari gajinya dikarenakan adanya aturan baru UU Cipta Kerja,” lanjutnya.
Dion pun dibuat kalang kabut dan akhir dari film tersebut memperlihatkan para mantan karyawan yang menjadi korban PHK, terpaksa kembali ke kampung halaman dengan tangan hampa.
“Di akhir cerita, para karyawan yang di PHK dengan terpaksa kembali ke kampung halaman, mereka menatap masa depan yang belum pasti,” imbuhnya.
Film tersebut terlihat berbeda karena yang berperan dalam fim tersebut merupakan para perwira polisi dan buruh di Karawang.
AKBP Wirdhanto Hadicaksono tampil dominan dengan berperan sebagai satpam di perusahaan, bak oppa korea orang nomer satu diPolres Karawang ini mendalami perannya sebagai anggota Satpam.
Di beberapa slide juga diperlihatkan para polisi yang sedang patroli dan memberikan imbauan kepada para mantan buruh, serta para satpam di perusahaan tersebut.
Menurut Kapolres, inti dari film ini adalah menceritakan perjuangan mereka (buruh) dalam realita kehidupan yang dialaminya.
“Kami membantu pembuatan film ini sebagai bentuk support kami kepada teman-teman buruh di perayaan May Day ini,” tutup Kapolres Karawang.
Editor : Agustian/Red•